Senin, 28 Maret 2011

JUNG THE BEHAVIOUR

JUNG

    A.     Biografi Jung

Carl Gustav Jung lahir di Kesswyl, dikawasan Lake Constance di Canton Thurgau, Swiss. Ayahnya adalah seorang pendeta pada Gereja Reformasi di Swiss. Setelah ia mendapat gelar kedokteran dari Universitas Basel ia menjadi asisten pada Rumah Sakit Jiwa di Burgholzli, Zurich, dan klinik Psikiatri Zurich dan mulailah karirnya dalam psikiatri. Pada tahun 1944 jurusan psikologi kedokteran pada Universitas Basel dibuka khusus untuk Jung, tapi karena kesehatannya yang memburuk membuat Jung berhenti dari jabatan ketua setelah satu tahun ia meninggal tanggal 6 Juni, 1961, di Zurich pada usia 85 tahun. Metodenya sendiri yang terkenal adalah psikologi analitik.

B.     Teori Analistik Jung

Sekarang akan saya sajikan ciri-ciri pokok teori kepribadian Jung. Saya akan ambil perumusan teoritisnya dari jilid 7, 8, dan 9, bagian satu dari Collected Works yang memuat pernyataan-pernyataan pendiriannya yang paling sistematik.

Struktur Kepribadian
Keseluruhan kepribadian (psikhe), sebagaimana disebut oleh Jung, terdiri dari sejumlah sistem yang berbeda namun saling berinteraksi.

a.    Ego
Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan sadar. Ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas seseorang, dan pada pandangan sang pribadi ego dipandang berada pada kesadaran.

b.    Ketidaksadaran Pribadi
Ketidaksadaran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego. Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian direpresikan, disuspresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.

c.    Ketidaksadaran Kolektif
Konsep ketidaksadaran kolektif (transpersonal) merupakan gudang bekas-bekas ingatan laten yang diwariskan dari masa lamapau leleuhur seseorang, masa lamapu yang tidak hanya sejarah ras manusia sebagai sebagai suatu spesies tersendiri tetapi leluhur pramanusiawi atau nenekmoyang binatangnya. Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi.

d.    Persona
Persoana adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, seta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkepital sendiri (Jung,1945).

e.    Anima dan Animus
Jung mengautakan sisi feminism kepribadian pria dan sisi maskulin kepribadian wanita dengan arkhetipe-arkhetipe. Arkhetipe feminism pada pria disebut Anima, arkhetipe maskulin pada wanita disebut Animus. Arkhetipe-arkhetipe ini kendati bisa ditentukan oleh kromosom-kromosom jenis dan kelenjar-kelenjar seks adalah produk dari pengalaman-pengalaman ras pria dengan wanita dan sebaliknya. Dengan kata lain, karena hidup bersama wanita selama berabad-abad, pria telah menjadi feminism, karena hidup bersama pria, wanita telah menjadi maskulin.
 
f.     Bayang-bayang
Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia. Sebagai arkhetipe, bayang-bayang melahirkan dalam diri kita konsepsi tentang dosa asal, bila bayang-bayang diproyeksikan keluar maka ia menjadi iblis ayau musuh. Arkhetipe bayang-bayang juga mengakibatkan munculnya pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan dan patut dicela oleh masyarakat dalam kesadaran dan tingkah laku.

g.    Diri (Self)
Diri adalah titik pusat kepribadian, disekitar mana sistem lain terkonstelasikan. Ia mempersatukan sistem-sistem ini dan memberikan kepribadian dengan kesatuan, keseimbangan-keseimbangan dan kestabilan pada kepribadian. Diri adalah tujuan hidup, tujuan yang terus-menerus diperjuangkan orang namun yang paling jarang tercapai, ia memotivasikan tingkah laku manusia dan menyebabkan orang mencari kebulatan, khususnya melalui cara-cara yang disediakan oleh agama.

h.    Sikap
Sikap atau orientasi kepribadian terbagi dua; sikap ekstraversi dan sikap introversi. Sikap ekstraversi mengarahkan sang pribadi kedunia luar, dunia objektif. Sedangkan sikap introversi mengarahkan orang kedunia dalam, dunia subjektif. Kedua sikap yang berlawanan ini ada dalam kepribadian tetapi biasanya salah satu dominan dan sadar, sedangkan yang lain kurang dominan dan tak sadar. Apabila ego lebih bersifat ekstravert dalam relasinya dengan dunia, maka ketidaksadan pribadinya akan bersifat introvert.

i.      Fungsi
Ada 4 fungsi psikologi fundamental: pikiran, perasaan, pendriaan, dan intuisi.
·      Pikiran
Berfikir melibatkan ide-ide dan intelek. Dengan berfikir manusia berusaha memahami hakikat dunia dan dirinya sendiri.

·      Perasaan
Perasaan adalah fungsi evaluasi, ia adalah nilai benda-benda, entah bersifat positif atau negative bagi subjek. Fungsi perasaan memberikan kepada manusia pengalaman-pengalaman subjektifnya tentang kenikamatan dan rasa sakit, amarah, ketakutan, kesedihan, kegembiraan, dan cinta.
·      Pendriaan
Pendriaan adalah fungsi perseptual atau fungsi kenyataan, ia menghasilkan fakta-fakta konkret atau bentuk representasi dunia.
·      Intuisi
Intuisi adalah proses-proses persepsi melalui proses-proses secara tak sadar dan isi diamabang kesadaran. Orang yang intuitif melampaui fakta-fakta, perasaan-perasaan dan ide-ide dalam mencari hakikat kenyataan.

j.     Interaksi di Antara Sistem-sistem Kepribadian
Berbagai sistem dan sikap serta fungsi yang hendak membangun seluruh kepribadian saling berinteraksi dengan tiga cara yang berbeda. Salah satu sistem bisa mengkompensasikan kelemahan sistem lain, salah satu sistem bisa menentang sistem lain, atau dua sistem atau lebih bersatu membentuk sintesis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar