A.
Biografi
Jung
Carl
Gustav Jung lahir di Kesswyl, dikawasan Lake Constance di Canton Thurgau,
Swiss. Ayahnya adalah seorang pendeta pada Gereja Reformasi di Swiss. Setelah
ia mendapat gelar kedokteran dari Universitas Basel ia menjadi asisten pada
Rumah Sakit Jiwa di Burgholzli, Zurich, dan klinik Psikiatri Zurich dan
mulailah karirnya dalam psikiatri. Pada tahun 1944 jurusan psikologi kedokteran
pada Universitas Basel dibuka khusus untuk Jung, tapi karena kesehatannya yang
memburuk membuat Jung berhenti dari jabatan ketua setelah satu tahun ia
meninggal tanggal 6 Juni, 1961, di Zurich pada usia 85 tahun. Metodenya sendiri
yang terkenal adalah psikologi analitik.
B.
Teori
Analistik Jung
Sekarang
akan saya sajikan ciri-ciri pokok teori kepribadian Jung. Saya akan ambil
perumusan teoritisnya dari jilid 7, 8, dan 9, bagian satu dari Collected Works
yang memuat pernyataan-pernyataan pendiriannya yang paling sistematik.
Struktur
Kepribadian
Keseluruhan
kepribadian (psikhe), sebagaimana disebut oleh Jung, terdiri dari sejumlah
sistem yang berbeda namun saling berinteraksi.
a.
Ego
Ego
adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan,
pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan sadar. Ego melahirkan perasaan identitas
dan kontinuitas seseorang, dan pada pandangan sang pribadi ego dipandang berada
pada kesadaran.
b.
Ketidaksadaran
Pribadi
Ketidaksadaran
pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego. Ketidaksadaran pribadi
terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian
direpresikan, disuspresikan, dilupakan atau diabaikan serta
pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada
sang pribadi.
c.
Ketidaksadaran
Kolektif
Konsep
ketidaksadaran kolektif (transpersonal) merupakan gudang bekas-bekas ingatan
laten yang diwariskan dari masa lamapau leleuhur seseorang, masa lamapu yang tidak
hanya sejarah ras manusia sebagai sebagai suatu spesies tersendiri tetapi
leluhur pramanusiawi atau nenekmoyang binatangnya. Ketidaksadaran kolektif
adalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai
akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi.
d.
Persona
Persoana
adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap
tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, seta terhadap
kebutuhan-kebutuhan arkepital sendiri (Jung,1945).
e.
Anima
dan Animus
Jung
mengautakan sisi feminism kepribadian pria dan sisi maskulin kepribadian wanita
dengan arkhetipe-arkhetipe. Arkhetipe feminism pada pria disebut Anima,
arkhetipe maskulin pada wanita disebut Animus. Arkhetipe-arkhetipe ini kendati
bisa ditentukan oleh kromosom-kromosom jenis dan kelenjar-kelenjar seks adalah
produk dari pengalaman-pengalaman ras pria dengan wanita dan sebaliknya. Dengan
kata lain, karena hidup bersama wanita selama berabad-abad, pria telah menjadi
feminism, karena hidup bersama pria, wanita telah menjadi maskulin.
f.
Bayang-bayang
Bayang-bayang
mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia. Sebagai arkhetipe,
bayang-bayang melahirkan dalam diri kita konsepsi tentang dosa asal, bila
bayang-bayang diproyeksikan keluar maka ia menjadi iblis ayau musuh. Arkhetipe
bayang-bayang juga mengakibatkan munculnya pikiran-pikiran, perasaan-perasaan,
dan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan dan patut dicela oleh masyarakat
dalam kesadaran dan tingkah laku.
g.
Diri
(Self)
Diri
adalah titik pusat kepribadian, disekitar mana sistem lain terkonstelasikan. Ia
mempersatukan sistem-sistem ini dan memberikan kepribadian dengan kesatuan,
keseimbangan-keseimbangan dan kestabilan pada kepribadian. Diri adalah tujuan
hidup, tujuan yang terus-menerus diperjuangkan orang namun yang paling jarang
tercapai, ia memotivasikan tingkah laku manusia dan menyebabkan orang mencari
kebulatan, khususnya melalui cara-cara yang disediakan oleh agama.
h.
Sikap
Sikap
atau orientasi kepribadian terbagi dua; sikap ekstraversi dan sikap introversi.
Sikap ekstraversi mengarahkan sang pribadi kedunia luar, dunia objektif.
Sedangkan sikap introversi mengarahkan orang kedunia dalam, dunia subjektif.
Kedua sikap yang berlawanan ini ada dalam kepribadian tetapi biasanya salah
satu dominan dan sadar, sedangkan yang lain kurang dominan dan tak sadar.
Apabila ego lebih bersifat ekstravert dalam relasinya dengan dunia, maka
ketidaksadan pribadinya akan bersifat introvert.
i.
Fungsi
Ada
4 fungsi psikologi fundamental: pikiran, perasaan, pendriaan, dan intuisi.
· Pikiran
Berfikir
melibatkan ide-ide dan intelek. Dengan berfikir manusia berusaha memahami
hakikat dunia dan dirinya sendiri.
· Perasaan
Perasaan
adalah fungsi evaluasi, ia adalah nilai benda-benda, entah bersifat positif
atau negative bagi subjek. Fungsi perasaan memberikan kepada manusia pengalaman-pengalaman
subjektifnya tentang kenikamatan dan rasa sakit, amarah, ketakutan, kesedihan,
kegembiraan, dan cinta.
· Pendriaan
Pendriaan
adalah fungsi perseptual atau fungsi kenyataan, ia menghasilkan fakta-fakta
konkret atau bentuk representasi dunia.
· Intuisi
Intuisi
adalah proses-proses persepsi melalui proses-proses secara tak sadar dan isi
diamabang kesadaran. Orang yang intuitif melampaui fakta-fakta,
perasaan-perasaan dan ide-ide dalam mencari hakikat kenyataan.
j.
Interaksi
di Antara Sistem-sistem Kepribadian
Berbagai
sistem dan sikap serta fungsi yang hendak membangun seluruh kepribadian saling
berinteraksi dengan tiga cara yang berbeda. Salah satu sistem bisa
mengkompensasikan kelemahan sistem lain, salah satu sistem bisa menentang
sistem lain, atau dua sistem atau lebih bersatu membentuk sintesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar