A.
Masa
Konsepsi
Pengertian
konsepsi. Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam
tuba falopi. Hanya satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat
melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Konsepsi dapat terjadi,
jika beberapa kriteria berikut di penuhi :
a.
Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b.
Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c.
Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d.
Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi dan
akhirnya membuahi ovum.
Konsepasi
memiliki kemungkinan paling berhasil, jika hubungan seksual berlangsung tepat
sebelum ovula. Sperma dapat hidup selama 3 – 4 hari didalam saluran genetalia
wanita dan idealnya harus berada didalamtuba falopii saat ovulasi terjadi,
karena ovum hanya bisa hidup selam 12 – 24 jam. Wanita dapat memprediksi
ovulasi dengan memantau perubahan dalam tubuhnya. Misalnya, sekitar waktu
ovulasi, serviks memendek, melunak dan sedikit berdilatasi. Salah satu
indicator ovulasi yang paling kuat adalah status lender serviks yang menjadi
transparan, licin, dan banyak ( Flynn, 1992 ). Lendir tersebut juga dapat
direnggangkan, suatu materi yang disebut spinnbarkeit. Setelah ovulasi, lender
kembali menjadi kental, lengket, dan jumlahnya menurun ( Norman, 1986 ).
Tindakan lebih jauh yang dapat dilakukan wanita adalah mengobservasi suhu tubuh
basalnya, yang meningkat sebesar 0,2 derajat celcius segera setelah ovulasi.
Sebelum
sebuah sperma mampu mempenetrasi dan membuahi sebuah ovum, sperma harus
menjalani sebuah proses yang disebut kapasitasi ( berlangsung kurang lebih 7 jam
). Pada proses ini membrane sperma menjadi rapuh ( fragile ) dan melepaskan
enzim hidrolitik dari akrosom ( lapisan seperti helm yang menutupi kepala
sperma ). Enzim ini ( hialuronidase dan proteinase ) harus mencerna korona
radiata dan zona pelusida sebelum dapat mencapai membrane ovum. Walaupun banyak
sperma terlibat dalam proses cerna ini, hanya satu sperma yang dibiarkan
mempenetrasi ovum. Segera setelah satu sprema memasuki ovum, perubahan kimia
terjadi. Perubahan kimia ini mula – mula mencegah sperma lain berfusi lebih
jauh dengan membrane ovum dan pada akhirnya semua sperma yang tersisa dikeluar
dari ovum.
Begitu
sperma telah memasuki ovum, sperma sementara berada didalam sitoplasma perifer,
sementara nucleus wanita menjadi matur dan jumlah kromosom wanita menurun dari
46 menjadi 23. Nucleus sperma menjadi membengkak dan saling mendekat sebagai
pronukleus pria dan wanita saat terbentuk suatu “ kumparan “ diantara kedua
nucleus tersebut membrane pronukleus kemudian rupture dan kromosom yang
dibebaskan berkombinasi membentuk zigot. Pada waktu inilah fertilisasi (
pembuahan ) terjadi.
Waktu
yang optimal untuk mulainya kehamilan adalah dalam 24 jam ovulasi. Koitus (
hubungan seksual ) selama 24 jam sebelum ovulasi akan menyediakan spermatozoa
pada tuba falopii yang siap menerima kedatangan ovum. Dengan demikian penting
bagi wanita mencoba untuk mengerti bahwa ia mengetahui perkiraan hari
ovulasinya.
B.
Masa
Dalam Kandungan
a. Tahap perkembangan janin minggu
1 – 4
Minggu
pertama :
-Stadium
1 : seltelur yang dibuahi
-Stadium
2 : hari ke 2 – 3, pembentukan alur. Diferensiasi menjadi sel – sel luar dan
dalam pembelahan sel pertama langsung beralih kestadium kedua buah sel
sementara diangkut menjadi saluran telur.
-Stadium
3 : blastokista bebas menjadi senyawa sehingga jumlah sel menjadi 32 – 58 buah
dimulai pembentukan rongga blastokista. Hari ke 4 – 5 blatokista bebas.
Embrioblast dan trofoblast rongga blatokista dilanjutkan dengan nidasi yang
berlangsung selama kurang lebih satu minggu.
Minggu
kedua : Implantasi
-Stadium
4 : implantasi blatokista dan krucut implantasi dalam selpaut lendir rahim.
-Stadium
5 : masuknya blatokista kedalam selaput lendir sampai awal peredaran
uteroplasenta.
Minggu
ketiga : blatokista trilaminar
-Stadium
6 : pembentukan mesoderm ekstra embrional dan reorganisasi rongga – rongga
embrional dan terbentuk garis sederhana.
-Stadium
7 : timbauan korda
-Stadium
8 : terusan aksial
-Stadium
9 : lipatan kepala mulai terbentuk, jantung mulai berdenyut dan jonjot – jonjot
karion mulai terapung bebas dalam darah ibu.
Minggu
keempat :
Perkembagan
bentuk badan, mencakup stadium 10 – 13 pada awal minggu ke 4 jantung berdenyut,
peredaran darah berfungsi, bumbung saraf menutup. Embrio melipatkan diri lepas
dari kandung kuning telur. Diakhir minggu ke 4 gestasi, sel – sel embrio tumbuh
dengan cepat tapi belum menyerupai manusia sesungguhnya. Perkembangan minggu ke
4 gestasi mencakup yang berikut :
Panjang
0,75 – 1 mm ; berat 400 mg, Pembentukan korda spinalis dan mulai menyatu
digaris tengah back bant ( kepala menyentuh ekor ), jantung mengalami
rudimeter, tampak seperti gumpalan dipermukaan anterior, gumpalan mirip lengan
dan kaki, mata, telinga dan hidung mengalami rudimenten.
b. Tahap perkembangan janin minggu
ke 5 – 8 : organogenesis
-Stadium
14 : miotom – miotom, Panjang 5 – 7 mm, usia 31 – 35 hari, alur lensa menenggelamkan
kedalam cawan mata, duktus endolimfatikus bertunas keluar dari gelembung
telinga, lengkung kepala dan lengkung temgkuk sangat menonjol.
-Stadium
15 : topografi pembuluh – pembuluh darah, Panjang 7 – 9 mm, usia 35 – 38 hari,
ectoderm menutup diatas gelembung lensa, tepek penghidu membenankan diri
menjadi suatu alur kecil. Terbentuk tepek telingga.
-Stadium
16 : tonjolan – tonjolan wajah, panjang 8 – 11 mm, usia 37 – 42 hari. Pada
embrio yang tidak difiksasi sudah mengalami pigmentasi, benjolan – benjolan
telinga tampak jelas, sinus serviklis menutup, telapak tangan amat jelas,
telapak kaki samara – samar.
-Stadium
17 : gelembung – gelembung telenfesalon.
-Stadium
18 – 19 : bentuk yang kuboid.
-Stadium
20 : tangan pada sikap pronasi, kerangka tulang rawan dan susunan otot.
-Stadium
23 : histologi, pengolahan bertahap pada kepala.
Diakhir
minggu ke 8 gestasi, organogenesis telah lengkap. Perkembangan pada minggu ke 8
gestasi mencekup yang berikut :
Panjang
2,5 cm ; berat 20 gram, jantung mulai berdenyut disertai adanya katup dan
septum, gambaran wajah dapat dilihat, ekstremitas terbentuk, ekor mengalami
retrogesi, abdomen kencang dan kantung gestasional kelaminnya.
Minggu
ke 12 :
Panjang
7 – 9 cm, Berat 45 gram, terjadi gerakan janin spontan, reflek babinski
positif, pembentukan lempeng osifikasi, jenis kelamin bisa dibedakan dari
tampilan luar, sekresi ginjal dapat dimulai :
Urin
belum terdapat di cairan amnion, denyut jantung dapat di dengar melalui
doppler.
Minggu
ke 16 :
Diakhir
minggu keenam belas gestasi janin menelan cairan amniotonic dengan aktif. Gestasi
mencakup :
Panjang
10 -17 cm, Berat 55 – 120 gram, quickening, antibody mulai di produksi, rambut
mulai terbentuk, mekonium terdapat di usus bagian atas, terbentuk lemak coklat,
Pola tidur dan aktifitas dapat dibedakan.
Minggu
ke 24 :
Ketika
janin mencapai usia 24 minggu, atau beratnya mencapai 601 gram, mereka telah
mencapai batas usia viabilitas jika kelahiran mereka ditangani di fasilitas
pelayanan modern. Gestasi mencakup yang berikut :
Panjang
28 – 36 cm, Berat 550 gram, Antybody pasif ditransfer dari ibu kejanin,
Terdapat ferniks kaseosa, Mekonium terdapat direktum, Produksi surfaktan mulai
aktif, Kelopak dan bulu mata sudah dapat dibedakan, Kelopak mata sudah mulai
terbuka dan pupil raktif.
c. Tahap perkembangan janin minggu
ke 28 :
Pembuluh
darah retina rentan terhadap kerusakan akibat konsentrasi oksigen, ini menjadi
pertimbangan penting pada saat merawat bayi dengan berat lahir rendah yang
memerlukan oksigen. Perkembangan pada minggu ke 28 getasi mencakup yang berikut
:
Panjang
35 – 38 cm, Berat 1200 gram, alfeolus paru matang, terbentuk surfaktan dicairan
amnion, testis turun ( pada pria )
d. Tahap perkembangan janin minggu
ke 32 :
Diakhir
minggu ke 32 gesatasi janin mulai menetapkan diri pada posisi lahir. Perkembangan
pada minggu ke 32 gestasi mencakup yang berikut :
Panjang
38 – 43 cm, Berat 1600 gram, terdapat simpanan lemak subkutan, reflek moro
aktif, terbentuk cadangan zat besi, janin mulai peka terhadap suara -suara dari
luar kandungan, kuku jari memenuhi ujung-ujung jari.
e. Tahap perkembangan janin minggu
ke 36 :
Diakhir
minggu ke 36 janin berada pada posisi verteks atau kepala berada dibawah Perkembangan
pada minggu ke 36 gestasi mencakup sebagai berikut :
Panjang
42 – 49 cm, Berat 1900 – 2700 gram, Terdapat simpanan glikogen, besi,
karbohidrat dan kalsium, Simpanan lemak subkutan meningkat, lipatan plantar
terbentuk 1 – 2, laguno menghilang, Biasanya berada pada posisi verteks
f. Tahap perkembangan janin pada
minggu ke 40 :
Pada
primipara, janin biasanya masuk kejalan lahir selama 2 minggu terakhir
kehamilan yang membuat ibu merasa bahwa bayi siap lahir. Ini merupakan
peringatan bahwa trimester ke 3 kehamilan sudah berakhir dan persalinan siap
dimulai. Pada perkembangan minggu ke 40 gestasi mencakup yang berikut :
Panjang
48 – 52 cm, Berat 3000 gram, ginjal janin aktif , verniks kaseosa terbentuk
lengkap, plantar mulai banyak, kuku jari mulai panjang.
gelembung gelembung – gelembung telenfesalon. t apa y????
BalasHapus