AGAMA DAN PSIKOTERAPI
- Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi
adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan
kejiwaan atau mental seseorang.
Pada
abad 18, tepatnya ketika tahun 1780, ketika Pinel memperkenalkan pendekatan
baru dalam menangani penderita sakit jiwa melalui sikap ramah di rumah sakit.
Awal
abad 19 Benjamin Rush memperkenalkan teknik perubahan perilaku. Disaat yang
hampir bersamaan Dorothea Lynde Dix mengingatkan bahwa penderita sakit jiwa
juga mempunyai kebutuhan akan kebebasan fisik.
Dari
Austria muncul tokoh dr.Anton Mesmer (1734-1815) yang mempergunakan teknik
magnetisme untuk merubah
dosongan-dorongan psikis pada orang yang mengalami histeria, agar terjadi
perubahan pada perilakunya.
Teknik
hipnosis ini kemudian diperbaharui oleh Professorr Jean Martin Charcot
(1825-1893) dan Hippolyte Bernheim (1840-1910) dari Perancis yang meyakini
bahwa gangguan jiwa antara lain dilatar belakangi oleh faktor-faktor
psikologis.
Pada
tahun 1885, Sigmund Freud di Universitas Vienna ditunjuk sebagai dosen
Neuropathology, dan saat itu dia juga belajar dari Professorr Jean Martin
Charcot. Charcot memakai metode hypnosis
secara serius, dia memakainya untuk menyembuhkan gejala paralysis dan perasaan
perasaan (senses). Charcot mampu
memperlihatkan bahwa Fenomena Histeria, murni disebabkan oleh masalah
psikologis, dan penyebabnya dikaitkan masalah Uterus, sehingga hysteria tidak
didapatkan pada pria karena tidak mempunyai uterus.
Juga
tak dapat dilupakan nama-nama besar seperti Paul Dubois (1848-1918) dari Swiss
yang menggunakan teknik bicara, serta Pierre Janet (1859-1947) dan Ellenberg
(1970) yang disebut-sebut sebagai penemu sistem baru dalam psikiatri.
Salah
satu tokoh yang paling dikenal dunia dalam ilmu kedokteran, khususnya
psikoterapi adalah Sigmund Freud (1856-1939). Ia adalah seorang tokoh yang
dianggap punya pengaruh sangat besar dalam dunia ilmu pengetahuan, kedokteran,
psikiatri, psikologi, sehingga dianggap sebagai revolusi dalam dunia
psikoterapi. Ia memperkenalkan teknik psikoanalisis sebagai salah satu teknik
psikoterapi dan mencapai zaman keemasannya sampai tahun 60-an.
Teknik
yang bersandarkan pada teori tentang kepribadian, teori kesadaran, ambang
sadar, bawah sadar dan ketidak sadaran ini dalam batas-batas tertentu masih
dipakai sampai saat ini.
Sejarah
perkembangan psikoterapi ketika memasuki awal tahun 60-an ditandai oleh
berkembangnya psikologi-klinis dan psikologi-konseling. Tokohnya adalah Carl
Rogers dengan konseling tidak langsungnya (nondirective counseling) dan
pendekatan terpusat pada klien (client-centered approach, yang kemudian diganti
menjadi person-centered approach). Saat yang hampir bersamaan muncul revolusi
lain dalam dunia psikoterapi, yaitu munculnya terapi perubahan perilaku
(behavior therapy) yang pendekatan dan tekniknya sangat berlawanan dengan
psikoanalisis. Teknik ini kemudian berkembang menjadi terapi kognitif.
- Agama Sebagai Dasar Filosofis Psikoterapi
Istilah
psikoterapi ( psychotherapy ) mempunyai pengertian cukup banyak dan kabur,
terutama karena istilah tersebut digunakan dalam berbagai bidang operasional
ilmu empiris seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan penyuluhan ( Guidance
and Counseling ), kerja sosial ( casework ), pendidikan dan ilmu agama. Secara
harfiah psikoterapi berasal dari kata psyco = jiwa, dan therapy = penyembuhan.
Psikoterapi sama dengan penyembuhn jiwa.
Menurut
R. Wolberg. M.D. ( 1997 ) dalam buku The Tecnique of Psychoterapy menuliskan: ”
psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap
permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara
sengaja menciptaka hubungan secara profesional dengan pasien ”, yang bertujuan
untuk menghilangkan atau mengubah gejala-gejala yang ada, memperantarai (
perbaikan ) pola tingkah laku yang rusak, dan meningkatkan perkembangan dan
pertumbuhan prilaku yang positif ”.
Dari devinisi psikoterapi yang lengkap
tersebut dapat dianalisis bagian-bagian penting yang dimaksud, yaitu:
1.
Psikoterapi adalah perwatan
Perawatan psikologis tidak mempedulikan
beberapa lama waktu diperlukan atau berapa banyak usaha yang dilakukan,
psikoterapi tetap merupakan suatu bentuk perawatan. Istilah seperti reeduksi ( Reeducation
), mendidik kembali, proses pemberian pertolongan dan bimbingan hanya merupakan
sebagian uraian mengenai apa yang terjadi dalam proses perawatan, dan bukan
merupakan proses keseluruhan proses penyembuhan yang sebenarnya.
2.
Menggunakan alat-alat psikologi
Psikoterapi adalah istilah umum yang mencakup
keseluruhan metode dan teknik yang digunakan dalam rentangan spektrum perwatan
psikologi. Rentangan ini mulai dari perencanaan hubungan antara pasien ( klien
) dan ( ahlinya ), sampai kepada pemberian nasehat atau indoktrinasi untuk
mengubah sistem nilai, titik bantuan pada waktu proses kejiwaan berlansung, dan
titik pembiasan ( conditioning ) yang berusaha untuk menentukan mekanisme
syaraf.
3.
Permasalahan yang berasal dri kehidupan emosional
Permasalahan emosional sangat luas dan
mempengaruhi setiap fase fungsi kehidupan manusia. Hal ini tampak pda setiap
gangguan psikis individu dan kelihatan pada jasmaniahnya, hubungan pribadi atau
dalam kehidupan masyarakat. Manifestasi penyakit manusia yang beragam itu masuk
kedalam totalitas manusia. Manusia sebagai totalitas sering kali menyebabkan
kesukaran dipandang secara analitis, dengan memisahkan aspek-aspeknya.
Kerusakan jasmaniah, psikis, hubungan pribadi, jiwa raga ( psychophysiological
), hubungan sosial dan rohani sukar sekali dipisahkan.
4.
Seorang ahli
Dalam mencari ketenangan, individu biasanya
mengadukan dirinya pada teman-teman, orang tua, atasan atau otoritas tertentu.
Dalam pengaduan dan hubungan itu bisa saja timbul hambatan kejiwaan, pernyataan
yang mengurangi kebahagiaan atau produktivitas seseorang, yaitu dengan adanya
kekuatan dalam yang tidak mampu dikendalikan. Akibatnya, mengurangi
keseimbangan dan akhirnya memerlukan penyembuhan atau pertolongan dari para
ahli.
5.
Secara sengaja menciptakan hubungan propesional
Hubungan dan bentuk proses penyembuhan
psikologis secara sengaja direncanakan dan diatur oleh ahlinya. Berbeda dengan
hubungan nonpropesional yang merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia,
maka hubungan hubungan penyembuhan yang merupakan suatu kerja sama dimulai dan
ditentukan dalam derajat propesional dengan tujuan penyembuhan tertentu.
6.
Pasien ( klien )
Wolberg lebih suka menamakan ” pasien ” bagi
individu yang menerima perawatan psikoterapi. Beberapa psikolog lain lebih suka
menyebut dengan ” klien ” untuk membedakan dengan pasien para dokter medis.
Para ahli psikoterapi dapat melayani lebih dari seorang pasien sekaligus,
seperti kasus perkawinan atau penyembuhan dalam kelompok ( group therapy ).
7.
Tujuannya
•
menhilangkan dan mengubah gejala penyakit mental
•
memperantarai ( perbaikan ) tingkah laku yang rusak
•
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan prilaku positif
Alasan agama dijadikan sebagai dasar
filosofis psikoterapi adalah: pertama, agama melibatkan manusia seutuhnya.
Agama berarti kehidupan ” dunia-dalam ” seseorang tentang ketuhanan disertai
keimanan dan peribadatan dengan tujuan untuk mencapai kebahagian dunia dan
akhirat. Agama mengkaji manusia secara keseluruhan, sebagai totalitas dengan seutuhnya
dan dengan cara yang sedalam-dalamnya. Manusia dengan segala aspek dan fungsi
kejiwaan dikaji oleh agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar