Kamis, 26 Mei 2011

KRITERIA ORANG YANG MATANG DALAM BERAGAMA: PSIKOLOGI AGAMA


KRITERIA ORANG YANG MATANG DALAM BERAGAMA
  1. Kriteria Orang Yang Matang Dan Belum Matang Beragama
Manusia mengalami dua macam perkembangan yaitu perkembangan jasmani dan perkembangan rohani. perkembangan jasmani diukur berdasarkan umur kronologis. puncak perkembangan jasmani yang dicapai manusia disebut kedewasaan. sebaliknya, perkembangan rohani diukur berdasarkan tingkat kemampuan (abilitasi). Pencapaian tingkat abilitasi tertentu bagi perkembangan rohani biasa disebut dengan istilah kematangan (maturity). Berdasarkan ilmu psikologi agama, latar belakang psikologis baik diperoleh berdasarkan faktor intern maupun hasil pengaruh lingkungan memberi ciri pada pola tingkah laku dan sikap seorang dalam bertindak.
Dalam buku The varieties of religious experience William James menilai secara garis besar sikap dan prilaku keagamaan itu dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu:
    * Tipe orang yang sakit jiwa
    * Tipe orang yang sehat jiwa
1. Tipe orang yang sakit jiwa (The sick soul)
Menurut William james, sikap keberagamaan orang yang sakit jiwa ditemui pada orang yang pernah mengalami latar belakang kehidupan keagamaan yang terganggu misal seseorang menyakinkan suatu agama dikarenakan oleh adanya penderitaan batin antara lain mungkin diakibatkan oleh musibah. konflik batin atau pun sebab lainnya yang sulit diungkapkan secara ilmiah.



2. Tipe orang yang sehat jiwa (Healthy-Mindednes)
Ciri dan sifat agama pada orang yang sehat jiwa menurut N. Star buck yang dikemukankan oleh W. Houston clark dalam bukunya Religion Psychology adalah Optimis dan gembira.
Orang yang sehat jiwanya menghayati segala bentuk ajaran agama dengan perasaan optimis. pahala menurut pandangannya adalah sebagai hasil jerih payahnya yang diberikan Tuhan. Sebaliknya, segala bentuk musibah dan penderitaan dianggap sebagai keteledoran dan kesalahan yang di buatnya tidak beranggapan sebagai peringatan Tuhan terhadap dosa manusia, mereka yakin bahwa Tuhan bersifat pengasih dan penyayang dan bukan pemberi azab.
  1. Orang yang Matang Beragama Menurut Al-Qur’an
Kriteria yang diberikan oleh Al-Qur'an bagi mereka yang dikategorikan orang yang matang beragama Islam cukup bervariasi. Seperti pada sepuluh ayat pertama pada Surah Al-Mu'minun dan bagian akhir dari Surah Al-Furqan.
* Mereka yang khusyu' shalatnya
* Menjauhkan diri dari (perbuatan-perbuatan) tiada berguna
* Menunaikan zakat
* Menjaga kemaluannya kecuali kepada isteri-isteri yang sah
* Jauh dari perbuatan melampaui batas (zina, homoseksual, dan
lain-lain)
* Memelihara amanat dan janji yang dipikulnya
* Memelihara shalatnya (QS. Al-Mu'minun : 1 - 10)
* Merendahkan diri dan bertawadlu'
* Menghidupkan malamnya dengan bersujud (Qiyamullail)
* Selalu takut dan meminta ampunan agar terjauh dari jahanam
* Membelanjakan hartanya secara tidak berlebihan dan tidak pula kikir
* Tidak menyekutukan allah, tidak membunuh, tidak berzina
* Suka bertaubat, tidak memberi persaksian palsu dan jauh dari perbuatan sia-sia, memperhatikan Al-Qur'an, bersabar, dan mengharap keturunan yang bertaqwa (QS. Al-Furqan : 63 - 67)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar