Kamis, 26 Mei 2011

PENGERTIAN AGAMA; PSIKOLOGI AGAMA


PSIKOLOGI AGAMA

Perkembangan Psikologi Agama
Sebelumnya saya akan menjelaskan sifat agama, sebagai berikut :
Bersifat dogmatis
Mengandung nilainilai yang terkait dengan keyakinan
Kebenaran dalam agama tidak selalu dapat diterima dengan nalar (logika)
Namun, agama juga menawarkan penjelasan pada manusia tentang fenomena tertentu
Penjelasan tsb diperoleh melalui perasaan, intuisi, dan wahyu dari Tuhan
Psikologi secara etimologi memiliki arti “ilmu tentang jiwa”. Dalam Islam,
istilah “jiwa” dapat disamakan istilah al-nafs, namun ada pula yang menyamakan dengan
istilah al-ruh, meskipun istilah al-nafs lebih populer penggunaannya daripada istilah alnafs.
Psikologi dapat diterjamahkan ke dalam bahasa Arab menjadi ilmu al-nafs atau ilmu
al-ruh. Penggunaan masing-masing kedua istilah ini memiliki asumsi yang berbeda.
Psikologi menurut Plato dan Aristoteles adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.Menurut Wilhem Wundt
(tokoh eksperimental) bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia , seperti
penggunaan pancaindera, pikiran, perasaan, feeling dan kehendaknya
Psikologi agama merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari masalah-masalah
kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama, dengan
demikian psikologi agama mencakup 2 bidang kajian yang sama sekali berlainan ,
sehingga ia berbeda dari cabang psikologi lainnya.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti pengaruh
agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne yang bekerja dalam diri
seseorang, karena cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak
dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi
pribadi.
Tokoh-tokoh
Sigmund Freud (1856-1936), tokoh psikologi barat klasik, menyaatakan bahwa pribadi atau jiwaa manusia tersusun atas 3 komponen : id, ego dan superego. Id adalah kemauan-kemauan alamiah yang diaeriskan sejak lahir. Ego adalah naluri yang muncul karena adanya kebutuhan melakukan transaksi-transaksi yang sesuai realitas objektif. Sedangkan Superego adalah perwujudan internal dari nilai-nilai yang ditangkap oleh jiwa. Dalam wacana islam konsep freud tersebut dikaitkan dengan konsep nafs, aql, qalb.
Al-Farabi, salah seorang tokoh islam, mempunyai konsep tersendiri tentang jiwa. Ia tidak sekedar berbicara tentang nafs, aql (rasio) dan qalb, tetapi juga potensi-potensi yang lain, bahkan tentang intelek (al-aql al-kulli),sebuah fakultas dalam diri manusia yang lebih sekedar dari rasio (al-aql al-juz’i). konsepsep psikologi al-farabi jika didistilahkan demikian, menurutnya manusia tidak hanya merangkum potensi-potensi tumbuhan (vegetative) dan binatang (animal) sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang, tetapi yang terpenting adalah potensi-potensi nalar (rasional). Lebih dari itu, manusia mempunyai potensi intelek (al-aql al-kulli)sehingga mampu melepaskan diri dari kungkungan dunia material untuk selanjutnya menjangkau realitas-realitas metafisis non-material. Bahkan, intelek ini pulalah yang mampu mengantarkan manusia bertemu dengan TUHAN-nya. Disinilah nilai utama manusia disbanding mahluk lain.
C. Pendekatan Ilmiah Dalam Psikologi Agama
Dalam perkembangannya, psikologi agama tidak hanya mengkaji kehidupan secara umum tapi juga masalah- masalah khusus. Pembahasan tentang kesadaran beragama misalnya, dikupas oleh B. Pratt dalam bukunya theReligious Consciousness, sedangkan Rudolf Otto membahas sembahyang. Perkembangan beragama pun tidak luput dari kajian para ahli psikologi agama. Piere Binet adalah salah satu tokoh psikologi agama awal yang membahas tentang perkembangan jiwa keberagamaan. Menurut Binet, agama pada anak- anak tidak beada dengan agama pada orang dewasa. Pada anak- anak dimana mungkin dialami oleh orang dewasa, seperti merasa kagum dalam menyaksikan alam ini, adanya kebaikanyang tak terlihat, kepercayaan akan kesalahan dan sebagian dari pengalaman itu merupakan fakta- fakta asli yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar